i. Kiat Sukses Ramadhan :
a. Luruskan Niat, karena niat akan menentukan nilai sebuah amal dan perbuatan.
b. Berbuatlah target dan rencana program prioritas Ramadhan.
c. Bekali Diri dengan Ilmu.
d. Carilah lingkungan yang mendukung hati dan diri untuk beramal.
e. Lakukan muhasabah, perbaiki diri.
f. Perbanyak ibadah sunnah dan kurangi aktivitas duniawi.
ii. 4 Perkara bila dilakukan akan menjadi kekuatan dalam berpuasa :
a. Menyegerakan berbuka dengan air yang tidak dingin dan makan kurma.
b. Jangan melewatkan makan sahur dengan cara melambatkannya.
c. Jangan lewatkan tidur siang walaupun sebentar.
d. Memakai wangi-wangian (HR. Alhakim)
iii. “Siapa yang bergembira datangnya Ramadhan, Allah haramkan jasadnya dari api neraka. “ (HR. Ad-Dailami), Gembira artinya karena masih bertemu Ramadhan untuk dapat meraih pintu-pintu ampunan, rahmat, keagungan lailatul qadar, merasakan manisnya iman, dan akhirnya kembali kepada fitrah/kesucian diri.
iv. 4 Dimensi Manfaat Berpuasa :
a. Dimensi fisik, peningkatan status kesehatan.
b. Dimensi Psikologis, penyembuhan penyakit hati, puasa menghidupkan hati, mengendalikan nafsu dan menundukkan kecintaan berlebihan terhadap dunia.
c. Dimensi Sosial, meningkatkan solidaritas dan kepedulian terhadap sesama manusia.
d. Dimensi Spiritual, meningkatkan kualitas keimanan dan kedekatan kita kepada Allah SWT.
v. Hakikat puasa terletak pada IMSAK’AN (menahan diri) dan IMSAK BI (berpegang teguh kepada perintah Allah dan RasulNya). IMSAK’AN itu ada 6, yaitu :
a. Menahan pandangan, karena pandangan itu adalah anak panah iblis.
b. Menjaga lidah.
c. Menahan pendengaran, setiap yang haram untuk dikatakan, haram juga untuk didengarkan.
d. Menahan diri tidak makan berlebihan (pada saat berbuka)
e. Menahan perut, tangan, kaki dari perbuatan haram.
f. Sesudah berbuka, hatinya antara harap dan cemas puasanya diterima atau tidak. (Imam Al-ghazali).
vi. Nuzulul Qur’an (Turunnya Al-quran) adalah anugerah Illahi yang terbesar kepada manusia. Turunnya Al-quran adalah sebagai :
a. Penyembuh (Syifaun), bahwa telah ada kondisi sebelumnya penyakit sosial di masyarakat yang berpangkal dari penyakit hati yang perlu diobati.
b. Petunjuk (Hudan), bahwa sudah terdapat pula kekeliruan jalan yang ditempuh manusia sebelumnya, sehingga ia harus dijadikan petunjuk untuk kembali ke jalan yang benar, dalam menempuh masa depan. (QS. Yunus : 57)
vii. Hakikat dari penemuan Laylatul Qadar adalah munculnya kesadaran yang tulus dari seseorang untuk :
a. Menyadari kesalahan dan kekeliruannya dimasa lalu.
b. Menyucikan dirinya dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.
c. Bertekad menjadikan Alquran sebagai petunjuk bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Ia memperoleh pencerahan bathin, ketenangan dan kedamaian karena kebersamaannya yang panjang bersama Alquran.
viii. “Bersahurlah kamu, karena bersahur itu ada berkahnya”. (HR. Bukhari dan Muslim). “Bersahur itu berkah, maka janganlah kamu tinggalkan, walau seorang diantara kamu itu hanya meneguk air. Karena Allah dan malaikat-Nya akan mengucapkan shalawat pada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad)
ix. “Berbuka yang lebih baik adalah dengan buah-buahan yang manis, seperti kurma, pisang, dan lain-lain. Rasulullah SAW biasa berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum shalat. Jika tidak ada, maka dengan kurma-kurma kering, jika tidak ada pula, maka diteguknya beberapa teguk air.” (HR. Abu Daud)
x. “Bulan Ramadhan adalah bulan Alquran, oleh karena itu dianjurkan untuk memperbanyak membaca, mempelajari, menelaah dan mentafakkuri Alquran di dalam bulan Ramadhan. “Orang-orang yang berkumpul di mesjid dan membaca Al-quran, maka kepada mereka akan diturunkan Allah ketenangan batin, dan dilimpahi rahmat.” (HR. Muslim)
xi. 7 Perilaku yang dapat memelihara dan membesarkan sedekah :
a. Ikhlas, karena Allah semata. (QS. Al-Bayinnah : 5)
b. Menginfaqkan dari harta yang halal dan yang baik. (QS. Al-Baqarah : 267)
c. Memberi sedekah, walaupun dari harta yang sedikit.
d. Menyegerakan bersedekah, karena khawatir akan keburu mati.
e. Bersedekah secara sembunyi-sembunyi, karena khawatir akan riya.
f. Tidak akan mengungkit-ungkit sedekah, karena khawatir akan terhapus pahalanya.
g. Tidak pernah menyakiti hati orang yang diberi, karena takut dosa. (QS. Al-Baqarah : 254)
xii. 7 Penyakit hati yang sangat berbahaya :
a. Membanggakan diri (al-ujub)
b. Terpedaya oleh perasaan sendiri (al-ghurur).
c. Sombong (al-takkabur)
d. Pamer karena ingin dipuji (al-riya’).
e. Buruk sangka tanpa alasan (su’ul zhan).
f. Kikir atau enggan menolong (Al-shuhh)
g. Dendam (Al-hiqd).
xiii. “Sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan.” (HR. Turmizi). “ Adalah Rasulullah SAW sebaik-baik manusia, seberani-berani manusia, dan semurah-murah tangan dar tangan manusia.” (HR. Muslim)
xiv. Di akhir Ramadhan ada 2 rahasia hati :
a. Khaufan, rasa khawatir, akankah amal ibadah, do’a, taubat akan diterima Allah SWT? Akankah jumpa lagi Ramadhan berikutnya ??
b. Thoma’an, ada harapan. Doa, taubat, ibadah akan diterima Allah SWT, diberi umur jumpa lagi Ramadhan berikutnya. Akhir Ramadhan bukan akhir dari segalanya, tapi kita memulai kehidupan dan peradaban baru sebagai manusia baru yang telah kembali kepada kesucian dirinya, semoga madrasah ruhaniah Ramadhan menjadikan kita pribadi yang taqwa, pribadi yang bersyukur dan pribadi yang cerdas intelektual dan hati nurani.
Sumber : Drs. H. Muzakkir, MA