Bukankah Tuhan tidak pernah memberikan beban yang melampui kemampuan manusia? Jadi jika kita menghadapi suatu masalah hadapilah masalah tersebut dengan penuh kepasrahan kepada-NYA. Hanya karena Dia-lah segala sesuatu ada dan tidak ada.
Setiap derap kehidupan kita merupakan cobaan dari Tuhan. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta, wanita dan lainnya.
Tapi cobaan adalah suatu keniscayaan dalam hidup manusia. Manusia tidak dapat menghindarinya. Oleh karna itu manusia tidak selayaknya terlalu mengeluh? Keberadaan masalah memberikan pengertian pada kita bahwa manusia memiliki kelemahan. Ketika memiliki kelemahan maka tentunya dia membutuhkan sesuatu untuk membenahi kelemahan tersebut. Oleh karna itu maka lahirlah interaksi yang saling membutuhkan. Saya memiliki ini dan saya juga tidak memiliki itu. Sedangkan orang lain memiliki itu dan tidak memiliki ini. Kekuarangan dan kelebihan masing-masing maka akan melahirkan interaksi yang saling membutuhkan.
Dari kelemahan itulah manusia sesungguhnya membutuhkan sebuah kesempurnaan. Ketika manusia mendapat cobaan menandakan alarm ketidak mampuannya sedang berbunyi. Bagi manusia yang tidak ingin dalam keadaan itu maka dia akan selalu mengevaluasi setiap perjalanan kehidupannya. Dia akan selalu mempelajari setiap masalah yang dihadapinya kemudian dijadikan modal menjalani hidup berikutnya. Sehingga terhindar untuk jatuh pada lubang yang sama. Semakin dia belajar dari masalah maka semakin matang cara berpikirnya dan nantinya akan teraktualisasi dalam kebijaksanaannya dalam menjalani hidup.
Sangat hambar hidup tanpa masalah. Bayangkan jika kehidupan di bumi ini hanya siang tanpa malam dan mataharinya selalu terik dan tidak perna tertutup oleh awan gelap. Tentunya keadaan ini akan membuat manusia jenuh dan bosan. Begitu pula pada manusia jika dia tidak pernah mendapat cobaan dalam hidup. Manusia tidak akan membutuhkan yang lain. Tidak lagi membutuhkan manusia lain dalam masyarakat. Padahal betapa bahagianya ketika persaudaraan itu tercipta. Begitu juga dengan kehidupannya. Kehidupan manusia tidak akan monoton tidak ada dinamika. Karna masalah atau cobaanlah yang menciptakan dinamika sehingga manusia dapat belajar.
Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa, kita berasal dari-Nya, dan baik suka maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Tuhan, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Tuhan.