Buletin Alumni : Dari Kita Untuk Kita, Silahkan klik Tombol Registrasi Alumni, untuk pengisian Database Alumni
Thursday, May 17, 2012
Self Motivation...
Mengapa kita perlu mengalami "hujan"? mengapa kita mesti gagal?
Pernahkah anda melihat sebutir berlian mentah? saya yakin jika hari ini kita berhadapan dengan beberapa butir "berlian mentah", sebagian besar kita tidak akan mengenalinya. Ia seperti batu kasar biasa. Anda yang telah membaca buku "Acres of Diamonds" (0,4046 hektar berlian) karya Russell H Conwell tentu setuju dengan pernyataan ini, peran utama dalam kisah ini, Ali, malahan meninggalkan 0,4046 hektar berlian untuk mencari berlian ditempat lain karena tidak mengetahui bagaimana sebenarnya bentuk berlian mentah, ia seperti batu kasar biasa saja.
Lalu, bagaimana batu kasar ini dapat diubah menjadi berlian cantik? berlian mentah harus dipoles dan digosok berulang kali, sehingga menjadi berlian yang menjadi perhiasan. Batu berlian perlu digosok berulang kali sebelum menjelma sebagai berlian perhiasan. Begitu juga dengan kita semua. Kita perlu diuji dengan masa sulit, dan menderita sebelum menjadi unggul. "Berlian adalah sebutir batu arang yang menjadi unggul akibat tekanan".
Jika melihat kelangit diwaktu malam, kita akan melihat... bahwa semakin gelap langit, maka akan semakin terang cahaya bintang! Mengapa kita tidak dapat melihat bintang diwaktu siang? Bukankah bintang ada disana. Bintang tidak kelihatan karena cahaya matahari yang terlalu kuat sehingga "melenyapkan" bintang dari pandangan. "Kegelapan" diperlukan untuk melahirkan BINTANG!
Kebanyakan dari kita tidak memahaminya, ketika masa sulit, masa2 yang mengecewakan, kita marah dan kecewa, kita mulai memaki dengan sumpah serapah. Orang yang tidak dapat mengetahui manfaat pengalaman buruk mungkin terus tunduk kepada nasib dan menghabiskan sisa hidup sebagai orang yang marah dan kecewa, hingga akhirnya menjadi pecundang.
Untuk menjadi laron, kepompong laron maharaja terpaksa keluar dari leher selaput yang sempit. Ketika melihat kepompong malang yang sedang meronta keluar dari selaput, seorang ahli sains yang "baik hati" memberi bantuan dengan menggunting dan melebarkan leher pembendung agar "memudahkan" kepompong keluar, tepat seperti yang diperkirakan.. kepompong keluar dengan mudah tanpa banyak meronta - tetapi, ia tidak berdaya untuk terbang, bahkan ia sebaliknya jatuh dan hanya merayap ditanah saja. Setelah beberapa hari ia mati di atas tanah dan tidak dapat hidup beterbangan diudara dengan sayap yang hebat itu. Ternyata, untuk membuat ia terbang, ia hanya perlu menjalani proses meronta dan meloloskan diri keluar dari leher kepompong, karena melalui proses "meronta dan lolos" inilah benda cair dipompa masuk ke urat-urat sayap yang memungkinkan terbang apabila ia keluar!
Sekarang pahamkah Anda? Perjuangan hidup, penderitaan jiwa, dan siksaan semuanya perlu jika ingin menjadi unggul. Pahami dan hargailah pengalaman, karena ia merupakan sebagian dari penyempurnaan seorang manusia.
Semoga Bermanfaat ~ HPW
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)